Satu Kata Jika Kamu Merasa Useless di Rumah: MINGGAT!









"Kamu kok ga pernah pulang ke rumah? Padahal udah lulus loh... Ngapain disini?"

"Emangnya kamu enggak kasihan sama keluargamu di desa?"

"Jadi, ente ninggalin kita-kita disini demi merantau buat karir lu sendiri? Yaelah tega banget lu cuk!"

dan sebagainya.

Mayoritas dari kita; orang-orang yang "rela" meninggalkan lingkungan lamanya seperti keluarga, temen tongkrongan, atau rekan kerja bisnis (yang udah) mbuh gatau arahnya kemana, menerima kalimat-kalimat seperti "kok kamu tega sih ninggalin kita?" atau "emang kamu ga kangen sama rumahmu?". Adalah hal biasa untuk manusia-manusia seperti ini menerima kalimat-kalimat serupa di tempat perantauan yang jauh, atau di tempat yang baru.

Tidak hanya itu, bahkan terkadang bagi orang yang gak tau apa-apa, bisa jadi udah ngejudge duluan "Anjrit dia asshole banget! Bisnis lagi kosong-kosongnya gini malah minggat ke perusahaan lain yang lebih gede!" atau tetangga-tetangga juliders yang kalo lambe turah oprec karyawan, maka mereka langsung keterima gaji UMR Jogja malah dengan seenak jidat cangkemnya ngomong "Dih, songong kali dia, mentang-mentang udah sarjana kagak inget rumah, ortunya lagi susah disini bukannya balik buat bantuin malah lebih milih hidup enak di kota!"

Aku jadi inget tentang LeBron James, seorang atlit basket NBA ternama sampai dijuluki "The King James" yang awalnya dijulidin sama tetangga-tetangga di daerah kawasan kumuh di kota Akron, Ohio sampai dianya streeessss gegara mulut-mulut manusia yang jahatnya naudzubillah. LeBron James itu orang berkulit hitam yang keren banget di NBA. Awal mudanya, dia tinggal di tempat-tempat "perekonomian ke bawah" atau bisa dikatakan kawasan yang begitulah yang mayoritas orang-orangnya suka mabu-mabuan ngoplos susu dancow campur strepsils. Kalau kalian pernah main GTA San Andreas dengan karakter utama CJ yang tinggal di area Groove Street, begitulah kira-kira suasana tempat tinggal LeBron James dahulu, alias LeBron James circlenya pun juga anak-anak gang semacam temen-temennya CJ di GTA yang hadeehh ada ada aja tingkah lakunya.

Namun, dikarenakan LeBron James adalah orang yang sangat yahud dalam bermain bola basket, dia pun menjadi lebih "bersinar" dibandingkan circle-circlenya, banyak tawaran pertandingan yang melibatkan James, sampai akhirnya.... James harus meninggalkan circlenya itu, merantau jauh menjadi atlit NBA. Temen-temennya apakah ditinggal? Benar! James meninggalkan circle Groove Streetnya itu. Dari cerita ini, James banyak dikatakan tidak setia kawan oleh para tetangga lambe turahnya.

Bertahun-tahun kemudian, James menjadi bintang NBA hingga ketenarannya terdengar di seluruh penjuru pecinta bola basket. Jadi, jika kamu pecinta bola basket tapi gak tau siapa itu LeBron James, mending main Ultramen Ribut di imajinasinya Upin Ipin aja deh!

Tapi yang terjadi adalah.. James balik ke kampung lamanya disaat dia sudah bersinar, ngajak temen-temennya yang suka mabu-mabuan itu buat bantuin bisnis-bisnisnya dia

"Eh ente mau ga jalanin bisnis bisnis ane kayak merchandise ane, kontrak kerjasama ane, sosmed ane, dan semuanya lah pokoknye. Soalnya ane mau fokus ke basketbuol" Kata James

"Lo yakin cuy ngajakin kita-kita?" Salah satu temannya nyelutuk

"Ya keles beneran lah mau ga daripada mabu-mabuan strepsils lu lu pada mending ikut ane dah pls bat ane mau fokus basketbuol, cuma ente-ente yang ane percaya karena ente kawan lama ane"

Begitulah inti percakapannya

Sampai akhirnya, terciptalah Klutch Sport Group yang dikelola sama temen-temennya, suatu agensi pebasketan duniawi yang (sepertinya) menjadi agensi tergacor saat ini. Nama LeBron James pun semakin melambung, bisnis-bisnisnya makin berkembang dan menggurita, Klutch makin membesar, begitu pula dengan kehidupan teman-temannya menjadi lebih baik.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari cerita di atas, coba deh andaikan LeBron James atas nama kesetiakawanan dia gak serius soal NBA, yaudah cuma main basket doang yang kalo udah maghrib dicariin emaknya, mabu-mabuan bareng temen gang di Groove Street. Apakah teman-temannya akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, termasuk James itu sendiri?

Apakah akan ada Klutch Sport Group?

Sepertinya tidak akan ada. Tidak akan ada The King James. Permainan NBA pun menjadi (agak) membosankan.

Sama halnya ketika kita di suatu pesawat, pasti di instruksinya ketika terjadi sebuah accident, maka pastikan diri sendiri aman terlebih dahulu. Pastikan diri sendiri udah pakai pelampung atau alat penyelamat lain, barulah selamatkan yang lain.

Jadi, ketika kita pergi untuk kepentingan diri sendiri (left), bukan berarti kita tidak peduli terhadap apa yang kita tinggalkan. Bukan berarti ketika orang tua di kampung lagi kesusahan, tapi anaknya merantau ke kota untuk kehidupan yang lebih baik adalah anak durhaka yang layak dijadikan batu cobek, ga juga!

Yang terpenting adalah, ketika kamu pergi (left) untuk mencari kehidupan yang lebih bersinar, apakah kamu akan kembali ke kehidupan yang membesarkanmu untuk ikut bersinar denganmu?

0 Komentar

Gocicil Tokopedia
Gopaylater Ads