Mixue Harus Belajar Dari Subway Sandwich, Tapi Kalau Gak Mau Yaudah!
Fenomena Mixue yang menjual es krim dan teh dengan harga yang sangat terjangkau bagi kantong kalayak kaum mie instan sudah seperti fenomena Kelp Shake yang ada di film Spongebob Squarepants. Semuanya menjamur dimana-mana. Ada ruko kosong? Langsung ada Mixue! Ada kios kosong? Langsung ada Mixue! Cuma hati kosongmu saja yang tak diisi Mixue.
Mixue asalnya dari China, di negara sana Mixue menyasar pasar menengah ke bawah. Itulah mengapa es krimnya memiliki harga yang sangat murce untuk dinikmati sebagai hidangan gula berlebih. Orang-orang pada suka dengan Mixue, apalagi ciwi-ciwi yang ketika ditanya mengapa menyukai Mixue adalah karena ikoniknya yang lucu. Halah!
Jarak antar outlet Mixue yang tidak lebih dari berkilo-kilo membuat Mixue dianggap sebagai "Malaikat Pencatat Ruko Kosong". Mixue itu terlalu menjamur, atau terlalu terlena dengan viralnya manusia-manusia penikmat gula berlebih sih? Tentunya pihak holding happy happy aja kalau Mixue banyak yang ambil franchisenya. Masalahnya, kapan franchisor bisa balik modal kalau outlet Mixue jaraknya berdekatan gitu heeyy??
Mengenal Subway: Franchise Sandwich yang Hampir Bangkrut Karena Viral
Tau Subway? Penjual sandwich yang kalian bisa milih toppingnya secara custom dan selalu berganti-ganti itu pernah hampir bangkrut gara-gara viral! Sama halnya dengan Mixue, Subway yang terlanjur viral itu menjadikannya banyak yang pengin mendirikan franchisenya.
Karena saking banyaknya, alhasil antara outlet yang satu dengan yang lain menjadi saling berdekatan, kasarannya kalian berjalan 10 langkah lagi juga bakal nemuin outlet Subway. Nah, ini yang bikin keuangan menjadi tidak sehat, persaingannya sangat ketat dan aneh karena harus berkompetisi dengan produk di satu holding yang sama. Aneh kan? Mau inovasi apa juga inovasinya sama!
Oleh karena itu, Subway pun menerapkan kebijakan baru dengan menghapus beberapa outletnya. Memberikan peraturan satu lingkungan tertentu cukup satu outlet saja. Itulah yang bikin Subway menjadi berdiri sampai sekarang, yang awalnya hampir bangkrut gegara viral.
Nah, sama halnya dengan Mixue saat ini yang menjadi representasi Subway di masa lalu. Fenomena seperti Kelp Milkshake yang menggemparkan ini awalnya mungkin oke-oke aja karena masyarakat Indonesia yang doyan banget konsumsi apapun yang viral apalagi mengandung gula berlebih, pastilah calon investor dari hohang haya pada melirik-lirik kios kosong yang akan dijadikan calon Mixue. Hadeehh....
Dulu Es Kepal Milo Juga Rame Banget!?
Kalau anda-anda kaum mie instan yang suka cocoklogi memprediksi bahwa Mixue terbilang sangat sukses dan akan menjadi brand yang sangat besar tanpa suatu hal fenomenal apapun, sepertinya pemikiran seperti ini harus dikaji ulang sembari menyeruput indomi rasa soto.
Apakah kalian ingat ketika es kepal milo menjadi produk yang sangat viral bahkan ruaameenya minta ampun? Untuk menyeruput es gosrok yang diberi cairan susu milo itu perlu mengantri hingga bisa hitungan jam! Rasanya? B aja sebenernya! Fenomena ini akhirnya ditiru oleh banyak foodpreneur dengan menambahkan varian menu baru dan berfokus pada menu baru tersebut. Ada juga new entrepreneur yang bahkan bikin BMC tentang usaha es kepal milo. Haduuuhh..!
Nyatanya, saat ini ketika kalian ingin nyari dimana es kepal milo, sudah sangat sulit ditemukan. Karena memang es kepal milo hanya sukses dalam hitungan hari saja. Itu bukanlah produk yang long last, jangka pendek banget! Es kepal milo yang ramenya naudzubillah itu nyatanya bisa menghilang dalam waktu sekejap, apakah ini tidak akan terjadi juga di Mixue?
Jawabannya, bisa jadi!
Ekspansi Mixue yang gila-gilaan akan mengakibatkan kontroversi antar hohang haya yang sudah menyuntikkan dana untuk mendirikan Mixue di kios kosong. Modalnya itu gak murah loh! Kalian harus merogoh investasi sebesar 880an juta rupiah! Wow! Tambah 200 juta udah dapat mobil mercy generasi baru itu!
Dengan investasi sebesar itu, jika mereka tidak mendapatkan return, wah bakalan kacau! Apalagi Mixue berangkat dari hal viral. Belum lagi kalau lahir pesaing baru yang ternyata menjadi pilihan alternatif dari Mixue. Wah, kalian yang sudah saling bersaing satu sama lain dengan produk yang sama, ditambah harus bersaing dengan kompetitor brand lain. Bisa kacau!
Sudahlah, Mixue Memang Tidak Boleh Berlebihan
Bisnis yang sehat itu adalah bisnis yang tidak ada kata "terlalu"nya. Terlalu banyak, terlalu sedikit, terlalu besar, terlalu kecil, semuanya gak baik. Mixue yang dicap sebagai brand "terlalu banyak" outlet ini dikhawatirkan akan kena batunya suatu saat nanti jika tidak berhati-hati untuk menyejahterakan orang yang beli franchise Mixue.
Belajarlah dari pengalaman Subway yang berambisi memiliki ribuan outlet di seluruh dunia sampai pada akhirnya hampir bangkrut karena ulahnya sendiri.
Wahai pihak manajemen Mixue, bacalah ini dan belajarlah dari Subway, tapi kalau gak mau, yaudah!
Edit:
Tulisan ini saya publikasikan pada tanggal 29 Desember 2022. Pada hari ini, tanggal 19 Februari 2024, kita bisa melihat bahwa outlet Mixue sudah banyak yang gulung tikar. Mixue bukan malaikat pencabut ruko kosong lagi. Kini, ruko yang dihinggapi Mixue kembali kosong.
Kenapa ini bisa terjadi? Yaiyalah! Seperti yang sudah dijelaskan, Mixue itu ga genah.
14 Komentar
Kayaknya Subway itu cuma viral karena sering muncul di drama Korea, jadi pecinta drakor seneng Subway buka di Indonesia (baca : Jakarta). Tapi viralnya Subway enggak sampai buka banyak cabang. Sementara kalau Mixue benar-benar banyak muncul cabangnya. Dan fyi sekarang Mixue baru buka di kota saya, Bukittinggi Sumatera Barat.
BalasHapusIngat pembukaan mixue ini luar biasa antriannya, mungkin dalam waktu 3 bulan antri mulu,sampai aku malas mau nyobain, tapi semakin kesini memang udah mulai reda pengantri walau tetap banyak sekali mixue di Batam dan masih buka
BalasHapusBisnis yang mengikuti tren tidak berumur panjang, yang punya daya tahan kuat adalah bisnis yang tetap dicari bukan karena tren dan booming
BalasHapusNah iya.. sepemikiran nih..agak heran ketika lihat outlet nya deket2an..apa gak saling mematikan gitu.. Y mudah-mudahan saja banyak yg mampu bertahan
BalasHapussampai dulu ada jinglenya ya.. di mana ruko kosong bakal diisi mixue.. iya nggak sih? mungkin mikirnya kayak rombongan KFC itu... tetap akan ramai meski banyak cabangnya
BalasHapusInget banget es kepal millo dulu emang seramai itu. Tapi nyatanya ya cuma bertahan beberapa hari aja. Btw sampai hari ini aku belum pernah cobain mixue :(( gak tahu kenapa belum minat
BalasHapusSorry to say, emang dari awal mixue muncul, udah ngerasa semacam "short hit wonder". Baru tau ternyata sekarang juga mulai banyak gerai mixue yang tutup. Terima kasih sudah dijelaskan kak!
BalasHapusSetuju, apa aja yang ada kata "terlalu" nya sebenernya berbahaya. Karena buat orang cepet bosan juga
BalasHapusWakakak bener sih tulisan ini tuh. Saya lihat memag ada bbrp toko yg mulai tutup
BalasHapusAku pecinta es krim tapi jarang beli di mixue deh.. Entah karena porsinya yang kebanyakan atau karena rasanya yang biasa aja..
BalasHapusIyaya banyak yang gak eksis lagi tokonya, padahal waktu diawal² serunya luar biasa, padahal daku belum pernah nyobain es krimnya huhu
BalasHapusKalau tidak ada inovasi sih memang bakal kegerus sama produk lain. Inget gimana boba tenggelam dan ganti sama es teh? Es teh juga sama si menurutku kalau tidak ada variasi, karena orang cenderung mudah bosan.
BalasHapusBetul banget, Kak. Kalau sesama merek/brand berjualan tanpa perhitungan jarak dan asal viral aja, lama-kelamaan ini bikin ga sehat, terutama bisnis frenchcise yang owner tokonya beda-beda. Kalo di Bandung Mixue ini hampir ada di setiap Kecamatan deh, hehehe.
BalasHapuseh iya lho, ekspansinya terlalu cepat dan sekarang sudah ada kompetitornya ^^ ruko yang dulu kosong, kembali kosong xD
BalasHapus