Liquid Death Adalah Sebenar-benarnya SJW

 

Pertama kali orang melihat Liquid Death, pasti mereka akan berpikir yang tidak-tidak, alias Liquid Death cenderung seperti minuman karbonasi alkohol atau beer. Ya gimana engga? Iklan-iklannya saja mengandung NSFW yang sangat tidak family-friendly. Mereka benar-benar mengemas brand Liquid Death menjadi minuman yang super sangar yang not for f*****ng kids

Padahal, Liquid Death itu cuma jualan air putih...

Iya, air putih... 

Tetapi kenapa Liquid Death nge-branding dirinya seperti itu yah? Nah, disini uniknya. Liquid Death memberikan posisi brandnya untuk orang-orang yang memang tidak minum alkohol atau anak-anak di bawah umur yang mau ngerasain minum alkohol dengan gaya sok edgy. 

Tak disangka-sangka, Liquid Death berhasil menjadi minuman air putih yang populer di Amerika Serikat dengan valuasi hingga Rp10,72T (kurs November 2022)! WOOWW! Aqua saja ketar-ketir mendengarnya.

 

 Menjadi Favorit Investor 

Tak hanya populer di kalangan masyarakat yang tidak minum alkohol, Liquid Death juga berhasil menarik perhatian kalangan investor yang di kepalanya udah ada tulisan "cuan-cuan-cuan". 

Liquid Death itu berdiri pada tahun 2019, tapi sekarang valuasinya udah nembus Rp10,72T. Buat perbandingan aja nih, angka valuasinya itu sudah mengalahkan kapitalisasi pasarnya Aqua yang saat itu delisting. Pada saat itu, kapitalisasi pasar Aqua baru Rp6,58T.

Gokil kan?

Oke deh, itu karena kasus Aqua udah sangat lama alias beberapa tahun yang lalu. Mari kita bandingkan dengan dua emiten air mineral nasional yang juga tak kalah populer di negeri ini, yakni ADES dan CLEO yang masing-masing cuma punya kapitalisasi pasar Rp4,23T dan Rp7,44T. Lah, tetap jauh sama kapitalisasinya Liquid Death.

Padahal, Liquid Death itu termasuk produk air minum yang muahal, apabila Liquid Death dibawa ke Indonesia, maka harganya menyentuh Rp17,000an (Kurs saat ini-November 2022). Coba, siapa yang mau beli air mineral dengan harga 17ribuan? Harga segitu mah udah dapet Aqua yang botolnya kaca. Kecuali kalau kalian belinya di hotel bintang 5.

 

 Liquid Death Adalah SJW Sesungguhnya

Tau SJW? SJW atau Social Justice Warrior singkatnya kayak sekelompok orang yang memperjuangkan sesuatu terkait sosial, budaya, atau lingkungan. Misalnya gerakan tanam 1000 pohon, gerakan makan ikan, dan sebagainya. 

Nah, Liquid Death adalah sebenar-benarnya SJW yang berkedok jualan air minum. Bagaimana tidak? Liquid Death itu pendatang baru yang distruptif banget terhadap produsen air mineral karena mereka menawarkan misi yang menarik dengan menyasar anak-anak muda yang prinsipnya labilisme itu~

Coba deh, Liquid Death menjual air mineral di dalam can atau kaleng dengan tema-tema serem layaknya minuman alkohol bir. Ini bukan biar minumannya rasanya jadi kayak bir, enggak nyambung juga, gak ada korelasinya air mineral dimasukin ke kaleng jadi ada soda-sodanya gitu, gak ada! 

Alasannya mereka melakukan itu adalah agar wadah minumannya bisa dengan mudah didaur ulang, lebih mudah dibandingkan jika menggunakan wadah botol plastik. Ditambah, Liquid Death memanfaatkan psikologis "bad news is good news" yang kerap dialami oleh anak-anak muda. Alias sesuatu yang menakutkan, serem, atau hal-hal buruk lain itu lebih menarik dan lebih disukai.

Selain itu, air mineral yang ditaruh di kaleng akan memberikan efek yang lebih segar, apalagi kalau dinikmati saat dingin.

Itulah kenapa cewek sukanya sama yang badboy, di lambe aja bilangnya ''MasyaAllah Akhi'' padahal lebih tertarik sama pendosa Liquid Death digandrungi anak-anak muda karena mereka ingin tampil keren, seolah-olah minum bir padahal minum air putih, meskipun Liquid Death juga mengeluarkan produk varian rasa-rasa.

Terbukti, Liquid Death berani berekspektasi mencatat penjualan sebesar Rp1,99T pada 2022 ini, tentu saja ekspektasi tersebut lebih tinggi dibandingkan pendapatan ADES tahun 2021 yang hanya RP935,08M dan CLEO Rp1,1T.


Kesimpulan

Liquid Death itu SJW yang keren parah sih. Campaign yang mereka lakukan suangaaaatt sofftt~

Alih-alih mengajak anak muda untuk melestarikan lingkungan dengan mengurangi botol plastik secara rudal paksa, kenapa gak bikin air minum pake kaleng aja? Lalu dikasih konsep yang bisa menarik anak-anak muda buat beli air minum kalengan. Secara tidak langsung, anak-anak muda itu sudah melestarikan lingkungan seperti misi yang diterapkan oleh Liquid Death.

Contoh yang dilakukan oleh Liquid Death bisa ditiru jika kalian adalah SJW yang bergerak di sektor pelestarian lingkungan, daripada capek-capek memberikan edukasi yang sangat wadidaw itu dan butuh tenaga ekstra, mengapa tidak mengubah penyebab kerusakan lingkungan dengan sesuatu yang lebih ramah lingkungan? Lalu diberilah konsep branding yang menarik masyarakat untuk adopsi produk tersebut, seperti yang dilakukan Liquid Death.

 

Penutup

Sebenarnya sub ini tidak perlu sih, tapi saya tambahkan karena saya sangat penasaran. Kira-kira, konsep Liquid Death bisa diterapkan di Indonesia tidak ya?

Nanti jualan air mineral kalengan dengan konsep ala-ala "praktik korupsi dan politik kotor", nama mereknya bisa "The Kid Rat" atau "The YounGreed". Terus ada edisi tulisan khusus di setiap kalengnya, seperti kasus ngambil ceban pas bansos di kantin, edisi melebih-lebihkan-uang-jajan-yang-bilangnya-ada-iuran-buku-padahal-mah-buat-ke-warnet, edisi jual-beli-jasa-skripsi-dan-kunci-jawaban, dsb.

Pasti seru tuh, anak-anak muda pasti bakal tertarik.

Lah pasti tertarik, dong! Bukankah budaya praktik korupsi sudah mengakar hingga ke anak-anak muda kita?

Swiwiiiiuuu~

0 Komentar

Gocicil Tokopedia
Gopaylater Ads